Menghitung kebutuhan baja ringan dan genteng

Fungsi utama dari menghitung luas yaitu Anda bisa mengetahui berapa keperluan dari baja yangAnda butuhkan untuk membuat hingga jadi, dengan begitu Anda tidak lagi kesulitan untuk mengetahui berapa besaran rupiah yang nantinya dikeluarkan. Selain itu dengan mengetahui perhitungan luas rangka atap baja ringan maka Anda tidak perlu repot-repot mencari kontraktor atau tukang bangunan.
Kelebihan dan kekurangan atap baja ringan

Kelebihan :
  •     Bobotnya yang ringan dan mudah dipasang.
  •     Harganya terjangkau
  •     Awet dan tahan lama.
  •     Tidak mudah terbakar.
Kekurangan :
  •     Kesalahan dalam struktur membuat rangka atap mudah roboh.
  •     Tampilan kurang menunjang sehingga sering ditutup oleh plafon.
  •     Hanya profesional yang bisa mengerjakannya.
  •     Hanya tersedia di supplier khusus baja ringan.


Menghitung luas atap baja tingan keseluruhan

Perhatikan rumus di bawah ini :

Luas = ( Panjang bangunan + Overstek ) X (Lebar bangunan + Overstek ) : Kemiringan atap

Luas = ( Panjang bangunan + Overstek ) X Panjang sisi miring atap


Supaya lebih mudah dipahami akan dijabarkan contoh gambar di bawah ini : 


Dikarenakan akan memasangan baja ringan dengan kontruksi sedemikian rupa seperti di atas maka yang dihitung area A saja, sedang area B = area A karena simetris. Perhitungan area A area overstek hanya 1 saja maka :

  1.     Panjang bangunan : 20 + 1,5 + 1,5 = 23 m
  2.     Lebar bangunan : 5 + 1,5 = 6,5 m
  3.     Derajat kemiringan : Cos 40 derajat = 0,7660
  4.     Panjang sisi miring pada A = 8,5 m


Luas dari rangka atap baja ringan area A adalah :

Luas = ( Panjang bangunan + Overstek ) X (Lebar bangunan + Overstek ) : Kemiringan atap

  • Luas = 23 X 6,5 : 0,7660
  • Luas = 149,5 : 0,7660
  • Luas = 195,16 m2


Atau menggunakan rumus sederhana Panjang X Lebar jika diketahui panjang sisi miring pada A sebesar 8,5 m maka perhitungannya :

  • Luas = 8,5 X 23
  • Luas = 195,5 m2


Asumsi menggunakan rumus luas yang metode kedua, maka luas total pemasangan baja ringan adalah luas A = luas B

  • Luas area baja ringan = 195,5 + 195,5
  • Luas area baja ringan = 391 m2

Menghitung material yang diperlukan
1. Perhitungan kebutuhan genteng

  • Genteng beton ukuran 42 cm X 34 cm
  • Maka luas genteng = 0,42 X 0,34 = 0,1428 m2


Maka genteng yang dibutuhkan adalah :

  • Kebutuhan genteng = Luas area baja ringan : Luas genteng
  • Kebutuhan genteng = 391 : 0,1428
  • Kebutuhan genteng = 2.738 pcs


Catatan : Perhitungan luas genteng yang dipakai perhitungan adalah sisa genteng yang dari saling menumpang. Perhatikan ilustrasi di bawah.

2. Perhitungan reng

  • Jumlah reng A = ( Panjang sisi miring : Panjang genteng ) + 1) X ( Panjang bangunan+overstek ) : Panjang reng standart
  • Jumlah reng A = (( 8,5 : 0,42 ) + 1) X ( 20 + 1,5 + 1,5 ) : 6
  • Jumlah reng A = ( 21,23 X 23 ) : 6
  • Jumlah reng A = 488,29 : 6
  • Jumlah reng A = 81,36 lonjor


Karena area reng A = area reng B, maka kebutuhan total reng 1 rumah :

  • 2 X jumlah reng A
  • 2 X 81,36 = 162,72 dibulatkan menjadi 163 lonjor


Catatan : Ukuran tiap genteng berbeda beda, maka pastikan dulu type genteng yang akan digunakan karena akan menentukan kebutuhan material.

3. Menghitung jumlah sekrup
Jumlah sekrup yang dihitung untuk kebutuhan memasang reng dengan kaso. Jarak aman tiap kaso 1 meter sehingga perlu 48 bagian untuk 1 rumah dengan panjang area 23 meter. Tiap pemasangan sekrup harus 2 pcs pada kaso. Maka perhitungan jumlah sekrup adalah :

Jumlah skrup = 2 X ( Panjang sisi miring : Panjang genteng ) + 1) X Jumlah bagian
Jumlah skrup = 2 X (( 8,5 : 0,42 ) + 1) X 48
Jumlah skrup = 2 X ( 21,23 X 48 )
Jumlah skrup = 2 X 1.019
Jumlah skrup = 2.038 pcs



Demikian penjelasan untuk mencari kebutuhan material untuk kontruksi baja ringan. Perlu diperhitungkan pula jumlah kaso, dimana untuk menghitung kebutuhan kaso diperlukan konsep desain bentuk kuda-kuda yang akan dipakai. Sebagai referensi data kontruksi kami sertakan tabel spesifikasi pemasangan baja ringan.


Struktur cakar ayam sloof kolom balok dan plat lantai gudang

Ada pertanyaan mengenai struktur cakar ayam sloof kolom balok dan plat lantai gudang yang akan kita coba jawab disini semoga bisa memberikan pencerahan sekaligus menjadi bahan referensi bagi para sahabat yang membutuhkan.

“Saya ingin membangun gudang, ukuran: panjang 15 mtr, lebar 8 meter, tinggi 6 meter, untuk panjang dibagi 3 kolom, tiang ke tiang 5 meter, untuk lebar dibagi 2 kolom, yakni 3 meter dan 5 meter, untuk kolom (3×15) dijadikan 2 lantai, lantai I dan II, jarak 3 meter, sedangkan untuk kolom (5×15) cuma 1 lantai bawah langsung plong sampai ke atap setinggi 6 meter, diatas menggunakan atap spandek.”

Pertanyaan:

  1. Berapa lebar dan kedalaman cakar ayam untuk tiangnya, dan ukuran besi yg dipakai, kondisi tanah keras ( tanah boksit)
  2. Berapa lebar selop bawah dan atas,dan ukuran besi serta jumlah batangnya.
  3. Berapa lebar tiang, serta ukuran besinya dan jumlah batangan untuk masing masing tiang ( 12 tiang).


Jawaban
Untuk memudahkan dalam membayangkan struktur gudang 8 m x 15 m ini, maka kita coba visualiasikan kedalam bentuk gambar denah dan potongan, tapi ini sifatnya hanya gambar sederhana, sekedar untuk bayangan dan referensi.



Untuk menentukan struktur bangunan diperlukan perhitungan yang rinci dengan mempertimbangkan beban, penggunaan material, kondisi tempat pembangunan, serta yang lainya. Namun disini kita jawab secara standar saja (biasanya struktur rumah 2 lantai menggunakan yang seperti ini). Ukuran struktur area 1 lantai dan 2 lantai kita buat sama saja, barangkali ada pengembangan dimasa yang akan datang dengan mengubah area 1 lantai menjadi 2 lantai.

Cakar ayam

  •     bisa memakai ukuran 0,8m x 0,8m tebal 0,3m. dipasang dengan kedalaman minimal 1m.


Sloof

  •     Ukuran sloof bisa dibuat 0,20m x 0,30m, memakai besi 6D12.


Kolom

  •     Pakai ukuran 0,25m x 0,25m memakai besi tulangan poko 8D12 dan besi begel D8-200.


Balok

  •     Dibuat dengan ukuran 0,20m x 0,35m memakai besi 6D12 dan begel D8-200.


Plat lantai 2

  •     Dibuat setebal 0,12m dengan besi tulangan 2 lapis atas bawah D10-200.


Plat lantai 2

  •     Dibuat setebal 0,12m dengan besi tulangan 2 lapis atas bawah D10-200.


Begitulah kiranya yang bisa saya jawab dengan cepat tanpa memakai perhitungan struktur, terimakasih semoga bermanfaat.

Menghitung Luas Penampang Kabel Menggunakan Data Tabel


Dalam menghitung kebutuhan besar kabel dalam istilah luas penampang kabel perlu dibedakan menjadi dua jenis , yaitu:

a. Perhitungan luas penampang kabel untuk fasa tunggal, dan
b. Perhitungan luas penampang kabel untuk tiga fasa.

Rumus Untuk Menghitung Kebutuhan Luas Penampang Kabel Satu Fasa :

I = P / (E x Cos Phi) Sebelum menentukan luas penampang kabel, perlu di hitung KHA-nya lebih dahulu, KHA adalah Kemampuan Hantar Arus.
Rumus KHA berdasarkan PUIL = 125% x I nominal

Contoh pernyataan :
Suatu instalasi listrik rumah tangga atau industri memiliki kapasitas 900Watt, cos phi sebesar 0,8, tegangan yang dipakai adalah 220Volt. Tentukan besarnya kemampuan hantar arus (KHA) untk menentukan kabel yang dipakai?

Jawaban:
I = P / (V x cos phi)
I = 900 / (220 x 0,8)
I = 900 / 176
I = 5,114 Ampere (I nominal)
Hasil KHA adalah = 125% x 5,114 A = 6,3925 A = 6,39 A

Kemudian cari pada tabel diatas kemampuan kabel yang mampu mengantarkan arus sebesar 6,39 Ampere. tapi anda juga bisa browsing dengan pencarian “ tabel kemampuan penampang kabel “.


Rumus Untuk Menghitung Kebutuhan Luas Penampang Kabel Tiga Fasa :

I = P / (√3 x E x Cos Phi)

Dimana:
I = Arus beban listrik dalam satuan Ampere
P = Beban yang dibutuhkan dalam Watt
E = Tegangan antar fasa dalam Volt
Cos Phi = Faktor Daya

Contoh pernyataan:
Suatu instalasi listrik industri (asumsi industri untuk pemakaian 3 phase) memiliki kapasitas 20.000 Watt, cos phi sebesar 0,8, tegangan antar phase yang dipakai adalah 415Volt. Tentukan besarnya kemampuan hantar arus (KHA) untk menentukan kabel yang dipakai?
√3 = 1,73

Jawaban:
I = P / (√3 x E x Cos Phi)
I = 20.000 / (√3 x 415 x 0,8)
I = 20.000 / (1,73 x 332)
I = 20.000 / 574,36
I = 34,83 Ampere

Hasil KHA adalah = 125% x 34,83 A = 43,53 Ampere
Cari dalam tabel kemampuan kabel dengan satuan mm2 seperti soal pertama, yang mampu dilalui arus sebesar 43,53 Ampere

Dalam menyesuaikan atau menentukan luas penampang kabel (besar kabel ) yang dibutuhkan perlu perhitungan teoritis dulu seperti diatas yang kemudian di sesuaikan dengan luas penampang atau besar kabel yang telah tersedia di pasaran.

Namun dalam hal ini lebih baik memilih besaran kabel lebih besar yang tersedia dilapangan, sebagai contoh dalam perhitungan teoritis dibutuhkan luas penampang kabel 2mm2, maka perlu pembelian kabel dengan diameter 2,5mm yang tersedia dipasaran.



Cara Menghitung Volume Talud

Bagi Anda yang ingin menghitung volume talud, berikut ini contoh perhitungan talud dengan asumsi bentuk dan ukuran talud seperti yang ada pada gambar dibawah ini:



Galian tanah

=[0,65 + 0,5] x 1/2 x 1 = 0,575 m3



Urugan tanah kembali

=1/3 x galian tanah = 1/3 x 0,575 = 0,191 m3



Pasangan Batu belah

I. = [0,2 + 0,4] x 1/2 x 0,75 x 1 = 0,225 m3

II. = 0,25 x 0,5 x 1 = 0,125 m3

total volume pasangan batu belah = 0,225 + 0,125 = 0,35 m3



Plesteran

=[0,2 + 0,1 + 0,1] x 1 = 0,4 m2



Pipa drainase

=0,7 x 1 = 0,7 m'



Nah, demikian contoh perhitungan volume talud dengan bentuk dan ukuran talud seperti apa yang ada di gambar. Talud diatas hanyalah sebuah contoh, dalam aplikasinya ada desain talud yang mungkin berbeda, demikian juga dengan ukurannya. Perlu di ingat, asumsi perhitungan diatas adalah untuk panjang talud 1 meter, hal ini untuk mempermudah dalam perhitungan. Bila panjangnya lebih berarti tinggal mengalikan panjang totalnya dengan volume per satu meter.
Dengan asumsi bentuk dan ukuran sama dengan gambar/perhitungan diatas, misalkan panjang total talud adalah 12 meter. 

Galian tanah: 0,575 x 12 = 6,9 m3

Plesteran: 0,4 x 12 = 4,8 m2, dst.

Cara Menghitung Volume Galian Tanah Dengan Rumus Mudah

Dalam setiap pekerjaan konstruksi, hampir selalu ditemui pekerjaan galian tanah. Misalkan saja yang paling mudah untuk dijumpai adalah dalam pekerjaan pembangunan rumah, pekerjaan galian tanah pondasi wajib ada karena memang pondasi merupakan struktur inti dari sebuah bangunan. Bangunan rumah disini bisa dalam skala yang besar, misalnya gedung bertingkat, atau bangunan rumah sederhana. Semua butuh pndasi.


Untuk bangunan yang berskala besar, atau rumah yang dikerjakan atau direncanakan oleh tenaga ahli, tentu saja tak akan kesulitan untuk menghitung berapa volume galian tanah untuk pondasi, tapi bagi yang masih awam, bisa jadi kesulitan dalam menentukannya. Sebenarnya mudah saja, kalau tahu perhitungan rumus matematika, harusnya bisa menghitung berapa volume galian tanah.


Berikut ini akan saya berikan contoh cara menghitung volume galian tanah dengan rumus sederhana yang semoga saja mudah untuk dimengerti, untuk mempermudah, saya sertakan gambar contoh bentuk galian.


Contoh bentuk galian tanah yang pertama bisa lihat pada gambar berikut ini: 


Contoh perhitungan dengan bentuk galian dan dengan menggunakan rumus seperti diatas:
Panjang galian = 100 meter
Tinggi galian = 0, 8 meter (80 cm)
Lebar galian = 0,5 meter (50 cm)


Rumus yang digunakan adalah
Volume = panjang x lebar x tinggi
= 100 x 0,5 x 0,8
= 40 m3


Sedangkan untuk contoh bentuk galian kedua seperti contoh berikut: 


Panjang galian = 100 meter
Tinggi galian = 0, 6 meter (60 cm)
Lebar atas galian = 0,6 meter (60 cm)
Lebat bawah galian = 0,5 meter (50 cm)


Rumus yang digunakan adalah
Volume =(lebar atas + lebar bawah)/2 x tinggi x panjang
= (0,6 + 0,5)/2 x0,6 x 100
= 33 m3

1. Pengertian Kuat Arus Listrik

Listrik pertama kali tercatat di alam lebih dari empat ribu tahun yang lalu, sebagaimana dibuktikan dalam tulisan-tulisan Yunani dan Mesir kuno. William Gilbert, pada tahun 1600, pertama kali mendokumentasikan.


bahwa menggosok bulu terhadap sepotong ambar menimbulkan reaksi. Pada abad ke-18, Ben Franklin mungkin menjadi orang pertama yang menemukan hubungan antara petir dan listrik. Itu tidak sampai 1879 kemudian Thomas Edison menemukan bola lampu listrik.

Arus listrik adalah pengukuran aliran listrik ini. Para peneliti mulai menyadari ada perbedaan dalam jumlah listrik yang hadir dan mulai untuk merujuk pada aliran listrik sebagai arus. Sama seperti kekuatan sungai yang ditentukan oleh jumlah air, arus listrik ditentukan oleh jumlah elektron yang ada.

Arus listrik dibagi menjadi arus searah dan bolak-balik. Arus yang berasal dari sumber bahan bakar seperti arus baterai adalah arus searah, sedangkan arus yang datang langsung dari pembangkit listrik adalah arus bolak-balik.


Cara Menghitung Volume Dan RAB Pasangan Pondasi Batu Kali

Bagi Anda yang akan menghitung pondasi, berikut ini contoh cara menghitung volume dan RAB pasangan pondasi batu kali. Langkah-langkahnya hampir sama, pertama kali yang harus kita hitung adalah volume pondasi yang akan kita bangun.

Contoh perhitungan volume pondasi:
Panjang Pondasi=10 meter
Lebar atas pondasi= 25 cm
Lebar bawah= 50 cm
Ketinggian pondasi =60 cm
Volume pondasi per meter= (0,25+0,5)/2x0,6x1=0,225 m3
Jika panjang total pondasi adalah 10 meter, maka kebutuhan totalnya adalah: 0,225x10=2,25 m3
(lihat gambar)
Setelah ketemu volume, sekarang kita hitung kebutuhan bahan dan biaya untuk pekerjaan pondasi tersebut. DI bawah ini adalah contoh perhitungan RAB pasangan pondasi batu kali 1 pc:5 ps (1 semen : 5 pasir)

Koefisien (A)Satuan (B)Bahan & Tenaga (C)Kebutuhan bahan & tenaga untuk 2,25 m3 (=Ax2,25) (D)Harga Bahan & Upah (E)Biaya (=DxE) (F)
Bahan




1,200 m3Batu Belah 15/20                    2,700  93.750,00 253.125,00
136,000 KgPortland Sement                306,000    1.312,50 401.625,00
0,544 m3Pasir Pasang                    1,224125.000,00 153.000,00
Upah




1,500 OHPekerja                    3,375  30.000,00 101.250,00
0,600 OHTukang Batu                    1,350  42.500,00   57.375,00
0,060 OHKepala Tukang                    0,135  45.000,00     6.075,00
0,075 OHMandor                    0,169  40.000,00     6.750,00




Jumlah Total979.200,00
Dari perhitungan di atas bisa kita peroleh biaya untuk membuat pondasi dengan volume 2,25 m3 adalah Rp. 979,200,-. Pada gambar di atas hanya sebuah contoh, bentuk dan ukuran pondasi tentunya berbeda-beda, tergantung dari kebutuhan konstruksi. Intinya, berapapun nanti ketemunya volume pondasi, analisa RAB sama seperti diatas, tinggal dikalikan dengan harga yang ada di pasaran, karena harga yang tertera di atas hanyalah sebuah contoh dan tidak baku.


Demikian contoh perhitungan pondasi batu kali, semoga bermanfaat.